Banner 468 X 60

21 Sep 2010

Gedung 'DPR'nya berbagai negara

Kalau di luar negeri nama nya Gedung Parlemen bukan DPR . Kewajiban dan tugas dari semua parlemen atau DPR di seluruh dunia pun hampir sama. Cuma dari berbagai bentuk Gedung nya saja yang berbeda.. Mungkin dengan alasan inilah anggota DPR kita yang terhormat meminta agar gedung DPR nya di renovasi.. Tapi apakah dengan renovasi tersebut, bisa menyamai kinerja dari mereka semua?
Westminster Palace: Inggris

Kuwait

Parliament House of Canberra: Australia

Croatian parliament: kroasia

National Assembly building of Kenya


hungarian parliament building: Hongaria

Congreso de la Nación – República Argentina

Palazzo Madama: Italia

the federal palace of switzerland: swiss

Christiansborg palace: Denmark

Congresso Nacional: Brazil


united states capitol: USA

house of Commons of canada

Sansad Bhavan: India

Malaysian Houses of Parliament: Malaysia

Stortingsbygningen: Norwegia

Great Hall of the People: China

The Korean National Assembly Building: Korea Selatan

National Assembly of South africa

Reichstag: Jerman

Château de Versailles: Prancis

vienna Parliament: Austria

Parliament House of singapura

Thainland

The sejm building: Polandia

source: http://beritaaneh.com/2010/08/inilah-gedung-dpr-nya-berbagai-negara-di-dunia/
Readmore..

Bookmark and Share

7 Hukum Semesta



1. Hukum Sebab Akibat
Hukum ini merupakan hukum kehidupan yang fundamental. Segala sesuatu yang terjadi pada diri kita memiliki sebab khusus. Pemikiran adalah sebab, dan kondisi adalah akibatnya. Maka apapun pemikiran yang Anda tebarkan akan berkulminasi pada suatu tindakan yang menimbulkan akibat. Inilah padanan mental dari hukum fisika Newton bahwa “setiap aksi akan menimbulkan reaksi yang sebanding dan berkebalikan”, dan hukum ini berlaku dengan prinsip yang sama.

Karena hukum alam tidak bisa dipastikan, maka penting bagi Anda untuk mengingat apa yang Anda inginkan dan bukan apa yang tidak Anda inginkan. Kualitas berbagai hubungan, misalnya, merupakan hasil dari apa yang telah Anda tebarkan dalam hubungan-hubungan tersebut.

2. Hukum Daya Tarik
Apa yang secara dominan Anda pikirkan akan menarik orang-orang dan lingkungan yang harmonis dengan pikiran-pikiran itu ke dalam kehidupan (seperti yang dikatakan dalam Law of Attraction). Secara metafisik, makin besar vibrasi yang Anda keluarkan, makin besar daya tariknya. Proses ini mirip dengan Hukum Resonansi.

Anda selalu menarik semua hal yang Anda pikirkan, baik itu positif maupun negatif. Akal sehat senantiasa mengatakan apa yang sebaiknya Anda kerjakan, meskipun seringkali terdapat kesepakatan yang mencegah Anda untuk melakukannya.

3. Hukum Kreativitas
Di luar dua energi interaktif, yin dan yang, jantan dan betina, muncul energi yang ketiga. Terdapat pasokan ide yang melimpah ruah, yang siap untuk Anda ubah, dan seluruhnya secara dramatis akan mengembangkan potensi, kebahagiaan, dan sukses Anda. Segala hal yang tercipta di dunia ini adalah hasil interaksi kedua energi yang saling bertentangan, tapi saling melengkapi. Keduanya berada dalam diri kita, tapi hanya akan efektif jika dimanfaatkan dan diseimbangkan.

4. Hukum Substitusi
Anda tidak bisa sekadar berhenti melakukan sesuatu. Keinginan kuat atau ketetapan hati sebesar apapun tidak akan tahan dengan kekosongan atau kevakuman yang terjadi terus- menerus. Untuk menghentikan suatu kebiasaan atau sikap, Anda mesti mencari penggantinya. Gantikan pemikiran tentang apa yang tidak Anda inginkan dengan pemikiran tentang apa yang Anda inginkan. Tidak ada sesuatu yang bisa menghilang sama sekali: sesuatu tersebut harus digantikan atau disalurkan ulang dengan substitusi.

5. Hukum Pelayanan
Berhentilah melayani orang lain dengan cara yang sebenarnya tidak Anda inginkan, karena imbalan yang Anda peroleh akan selalu sama dengan pelayanan Anda. Memberi perlakuan kepada orang lain di balik meja dengan cara yang sama dengan di depan meja, pada akhirnya akan berlangsung dengan prinsip yang sama. Anda akan selalu diimbali dengan proporsi yang persis sama dengan nilai dari layanan Anda kepada orang lain.

6. Hukum Penggunaan
Kekuatan alami apapun, bakat atau talenta, akan mengalami kemandekan jika tidak digunakan. Sebaliknya, akan menjadi semakin kuat jika makin sering dimanfaatkan. Ilustrasi yang sangat baik digambarkan dalam kisah seorang tua yang memperlihatkan kepada Rossetti, si pelukis terkenal, beberapa lukisan yang baru saja dibuatnya pada masa pensiun. Rossetti dengan sopan menjawab bahwa lukisan-lukisan itu biasa-biasa saja. Si lelaki tua kemudian memperlihatkan beberapa lukisan lain yang dibuat oleh seseorang yang lebih muda. Rossetti langsung memuji dan mengatakan bahwa di pelukis ini tentu sangat berbakat. Melihat orang tua itu memperlihatkan gejolak emosi, Rossetti pun bertanya apakah yang melukis itu anaknya. “Bukan. Itu lukisan saya sendiri sewaktu muda. Tapi saya tergoda untuk melakukan hal yang lain dan melupakan bakat melukis saya”, jawab si lelaki tua.

Bakat si lelaki tua telah melenyap. Manfaatkanlah, atau Anda akan kehilangan kekuatan alami itu.


7. Hukum Tujuh
Urut-urutan kejadian berjalan mengikuti Hukum Tujuh atau Hukum Oktaf. Saat not atau nada dasar dimainkan, setiap not diulang bunyinya beberapa kali dan kemudian menghilang intensitasnya. Hukum Tujuh berarti bahwa tidak ada kekuatan yang terus-menerus bekerja dengan arah yang sama. Setiap kekuatan bekerja dalam kurun waktu tertentu, kemudian menghilang intensitasnya, lalu berubah arah atau mengalami perubahan internal.

Tidak satu pun di alam ini yang berkembang mengikuti garis yang lurus. Dan demikian pula dengan kehidupan Anda. Tapi setelah Anda bisa menyesuaikan diri dengan prinsip-prinsip itu, Anda mengalir mengikuti arusnya, bukannya berlawanan.

Hukum Tujuh memperlihatkan bahwa tak ada satu pun kekuatan yang cuma berkembang ke satu arah, dan bahwa energi terus berkembang bahkan di tengah rintangan dan interval. Sebagaimana oktaf, segala sesuatu dalam kehidupan ini berjalan dengan vibrasi. Tanpa vibrasi takkan ada gerakan, dan dengan demikian tak ada aktivitas yang bisa berjalan dengan cara apa pun juga.

sumber: http://hermawayne.blogspot.com/2010/09/7-hukum-alam-semesta.html
Readmore..

Bookmark and Share

Mungkinkah manusia mengebor bumi hingga tembus ??

Tentu saja tidak mudah menjawab pertanyaan itu. Sekarang, tampaknya mustahil manusia bisa mengebor bumi sampai tembus. Entah di masa-masa mendatang, barangkali manusia menemukan teknologi yang lebih maju di bidang pengeboran.

Yang jelas, bola bumi memiliki diameter sepanjang 12.756 kilometer atau lebih dari 12 juta meter. Jadi, kalau manusia ingin mengebor bumi sampai tembus, diperlukan alat bor yang panjangnya lebih dari 12 juta meter. Wow…, panjang sekali.

Selain itu, suhu di inti bumi sangat panas. Inti bumi terdiri dari nikel beku setebal 1.370 km dan suhu mencapai 4.000 0C. Wow, panas sekali, ya? Apa alat bornya tidak meleleh pada suhu setinggi itu?

silahkan dilihat gambar dibawah ini

Pengeboran Terdalam
Bumi terdiri atas empat lapisan yang berbeda. Para ahli geologi menyatakan, sejak bumi mendingin 4,6 milyar tahun lalu, material yang berat “tenggelam”, sedangkan materi yang ringan muncul ke permukaan. Karenanya, lapisan kulit bumi terbuat terbuat dari materi yang ringan seperti batu granit. Sedangkan bagian dalam bumi berisi logam berat seperti nikel dan besi.

Kulit bumi adalah tempat yang kita tinggali ini. Di bawahnya adalah mantle (mantel), berupa materi berbentuk pasta seperti bubur. Inti bumi sangat panas dan memiliki tekanan yang sangat tinggi. Tubuh manusia akan hancur seperti perkedel jika datang ke pusat inti bumi karena tekanan yang sangat tinggi.

Manusia melakukan pengeboran bumi untuk beragam alasan. Untuk penelitian, mencari minyak, air, atau tujuan lain. Manusia sudah berhasil meneliti lapisan kulit bumi, tetapi inti bumi masih menjadi misteri.

Pengeboran minyak bumi biasanya ”tidak dalam”. Pada kedalaman 6.000 meter, minyak sudah ditemukan. Pengeboran terdalam yang pernah dilakukan manusia adalah yang dilakukan di Kola Peninsula, Rusia. Pengeboran itu dimulai pada 1970 dan mencapai kedalaman 12.262 meter pada tahun 1994. Teknik pengeboran tidak dengan memutar alat bor, tetapi ditekan sedikit demi sedikit sambil mengeluarkan lumpur.

Tujuan pengeboran Kola Peninsula adalah 15 ribu meter. Tetapi tidak berhasil. Pada kedalaman itu, suhu mencapai bisa mencapai 300 derajat celcius atau bahkan lebih tinggi lagi. Terlalu panas untuk mengoperasikan alat bor di sana.

Pengeboran lain yang cukup dalam dilakukan di laut Kaspia. Mencapai kedalaman hampir sedalam di Kola Peninsula. Selain itu, ada pengeboran untuk riset di Bertha Rogers, Oklahoma, Texas dengan kedalaman 9.583 meter.

Pada pengeboran di Peninsula, tidak ditemukan minyak atau sumber alam. Tetapi ilmuwan berhasil mempelajari susunan lapisan bumi, termasuk lempeng yang berkaitan dengan gempa bumi serta komposisi fisik dan kimia dari inti bumi.

Tidak selamanya manusia melakukan pengeboran dari darat. Manusia juga melakukan pengeboran di laut. Bisa dengan menririkan pangkalan bor di laut, biasa disebut rig. Bisa juga mengebor melalui kapal, seperti kapal “Joides Resolution”. Kapal Joides Resolution memiliki tujuh lantai, milik Joint Oceanographic Institute yang bergerak di bidang penelitian ilmiah.
Nah, manusia telah mampu mengebor ke bumi sedalam lebih dari 12 ribu meter. Padahal diameter bumi mencapai 12 juta meter. Jadi, baru satu dibanding seribu. Mungkinkah suatu saat manusia bisa mengebor bumi sampai tembus?

sumber: http://jelajahunik.blogspot.com/2010/09/mungkinkah-manusia-mengebor-bumi-sampai.html
Readmore..

Bookmark and Share